PC PMII Blitar Raya Gelar Forum Reboan Edisi Ke-4, Bahas Pengelolaan Pasar Kota Blitar
BLITAR (Forsa Indonesia) – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Blitar Raya kembali menggelar diskusi rutin Forum Reboan pada Rabu (10/7/2024). Bertempat di Pendopo Islam Nusantara, Sekardangan, Kanigoro, forum kali ini mengangkat tema “Bagaimana Pengelolaan Pasar di Kota Blitar”.
Perhatian Mahasiswa pada Isu Aktual
Toha Makruf, Ketua PC PMII Blitar Raya, menyampaikan bahwa Forum Reboan edisi keempat ini menunjukkan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu aktual di wilayah Blitar Raya. “Kami ingin membuka ruang diskusi yang konstruktif antara pemerintah sebagai pemangku kebijakan, legislatif sebagai pengawas dan pembuat peraturan, mahasiswa, dan juga masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi terbaik bagi pengelolaan pasar di Kota Blitar,” ujarnya.
Strategi dan Tantangan Pengelolaan Pasar
Hakim Sisworo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, hadir sebagai narasumber utama. Ia memaparkan strategi dan tantangan dalam mengelola pasar tradisional di era modern. “Kami terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan di pasar tradisional agar dapat bersaing dengan pasar modern,” jelasnya.
Menurut Hakim Sisworo, beberapa pasar di Kota Blitar sedang mengalami masalah, seperti sepinya pengunjung dan kurangnya aktivitas jual beli di beberapa bagian pasar. “Ada beberapa pasar di Kota Blitar yang hingga saat ini masih menghadapi masalah karena tidak adanya aktivitas jual beli. Contohnya, lantai 2 Pasar Legi Kota Blitar dan Pasar Pahing di Pakunden,” ungkapnya.
Masalah Pasar Akibat Perubahan Perilaku Konsumen
Hakim Sisworo menjelaskan bahwa masalah-masalah di pasar-pasar Kota Blitar merupakan efek dari perubahan perilaku masyarakat yang lebih gemar berbelanja online dan di swalayan modern. Selain itu, kosongnya lantai 2 Pasar Legi juga disebabkan oleh bencana kebakaran dan lambannya pembangunan ulang oleh pemerintah. “Untuk lantai 2 Pasar Legi, masalah ini sudah ada sejak awal karena banyak pedagang yang tidak bisa berdagang lagi akibat kehabisan modal. Rehabilitasi tahap 2 ini baru selesai setelah 6 tahun pasca kebakaran,” tambahnya.
Peran Sinergi Antara Eksekutif dan Legislatif
Sementara itu, perwakilan dari Komisi 2 DPRD Kota Blitar yang juga hadir sebagai narasumber, menekankan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam mengoptimalkan fungsi pasar tradisional. “DPRD siap mendukung program-program inovatif untuk memajukan pasar tradisional, termasuk dalam hal penganggaran,” tegasnya.
Isu Perlindungan Pedagang Kecil
Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai tanggapan dan pertanyaan kritis dari peserta yang hadir. Salah satu isu yang mencuat adalah bagaimana menjaga eksistensi pedagang kecil di tengah gempuran pasar modern dan platform e-commerce. “Kami berharap pemerintah dapat memberikan perlindungan dan pemberdayaan bagi pedagang kecil di pasar tradisional. Misalnya, dengan memberikan pelatihan digital marketing atau memfasilitasi kerjasama dengan platform e-commerce. Juga, peraturan yang melindungi pedagang kecil agar dapat terus bertahan,” usul salah satu peserta forum.
Hakim Sisworo menanggapi bahwa Disperindag telah menyusun beberapa program untuk memberdayakan pedagang pasar tradisional, termasuk pelatihan manajemen usaha dan fasilitasi akses permodalan.
Kesimpulan dan Rekomendasi Forum
Di akhir acara, Toha Makruf menyimpulkan bahwa pengelolaan pasar di Kota Blitar masih memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak. “Forum ini telah menghasilkan beberapa rekomendasi yang akan kami sampaikan kepada pihak terkait. Kami berharap rekomendasi ini dapat menjadi masukan berharga bagi para pembuat kebijakan,” tutupnya.
PC PMII Blitar Raya berencana untuk terus menggelar Forum Reboan secara rutin dengan mengangkat berbagai isu strategis di Kota Blitar. Hal ini sebagai wujud kontribusi intelektual mahasiswa dalam pembangunan daerah. Forum Reboan diharapkan menjadi wadah efektif untuk menyampaikan aspirasi dan solusi bagi masyarakat Kota Blitar.
___
Penulis: Najib Zam-zami
Penyunting: Ahmad Rise Satria Wicaksono
#PMII #PMIIBlitar #Blitar #FORSA